Hakim-hakim 3:7
Otniel
3:7 Orang Israel melakukan apa yang jahat
1 di mata TUHAN, mereka melupakan TUHAN,
Allah mereka, dan beribadah kepada para Baal dan para Asyera.
Hakim-hakim 6:40
6:40 Dan demikianlah diperbuat Allah pada malam itu, sebab hanya guntingan bulu itu yang kering, dan di atas seluruh tanah itu ada embun.
Hakim-hakim 14:10
14:10 Setelah ayahnya pergi kepada perempuan itu, Simson mengadakan perjamuan
di sana, sebab demikianlah biasanya dilakukan orang-orang muda.
Hakim-hakim 15:3
15:3 Lalu kata Simson kepadanya: "Sekali ini aku tidak bersalah terhadap orang Filistin, apabila aku mendatangkan celaka kepada mereka."
Hakim-hakim 17:6
17:6 Pada zaman itu tidak ada raja
di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya
2 sendiri.
Hakim-hakim 20:30
20:30 Pada hari ketiga majulah orang-orang Israel melawan bani Benyamin dan mengatur barisannya melawan Gibea seperti yang sudah-sudah.
Hakim-hakim 21:25
21:25 Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya
3 sendiri.
1 Full Life: ORANG ISRAEL MELAKUKAN APA YANG JAHAT.
Nas : Hak 3:7
Kitab Hakim-Hakim mencatat bahwa Israel mengalami enam siklus
kemurtadan, perbudakan, berseru kepada Allah, pembebasan oleh Allah, dan
kemudian terjatuh kembali
(lihat cat. --> Hak 2:10).
[atau ref. Hak 2:10]
Peristiwa-peristiwa sejarah ini mengungkap beberapa kebenaran mendasar:
- 1) Kecenderungan alami umat Allah, bahkan setelah mengalami kebangunan
dan pemulihan, adalah kemerosotan rohani kembali. Hanya iman yang
sungguh-sungguh, rasa bersyukur yang tulus, usaha yang tekun untuk
mencari wajah Allah, dan penolakan terus-menerus terhadap cara hidup
fasik masyarakat kafir akan memungkinkan umat Allah memelihara kasih,
visi, dan kemurnian mereka yang semula.
- 2) Sejarah keselamatan mengungkapkan umat yang enggan untuk belajar dan
mengambil manfaat dari kemerosotan rohani dan dampak yang menyedihkan
dari angkatan orang percaya sebelumnya.
- 3) Pemberontakan dan ketidakpercayaan bukan hal sepele; keduanya
merupakan penghinaan terhadap Allah yang benar dan akan mendatangkan
hukuman-Nya. Ketika umat Allah merendahkan atau berkompromi dalam hal
standar-standar mereka yang berasal dari Allah, mereka akan kehilangan
berkat-berkat yang dijanjikan dan kehadiran-Nya sebagai Bapa.
- 4) Allah adalah Allah yang bermurah hati, selalu siap untuk menanggapi
seruan pertobatan umat-Nya. Dia senantiasa memungkinkan terjadinya suatu
permulaan baru oleh kasih karunia melalui iman kepada-Nya
(lihat art. PESAN KRISTUS KEPADA TUJUH JEMAAT).
2 Full Life: SETIAP ORANG BERBUAT ... MENURUT PANDANGANNYA.
Nas : Hak 17:6
Orang yang melakukan apa yang benar menurut pandangannya sendiri
sudah pasti akan melakukan perkara yang jahat dipandangan Allah (bd.
Hak 2:11; 4:1; 6:1; 10:6). Sikap yang ingkar akan hukum ini adalah sama
lazim pada zaman kita ini seperti pada masa Mikha. Orang mau berbuat
sekehendak hatinya sendiri dan merasa tersinggung bila diberi tahu apa yang
dapat dan yang tidak dapat mereka lakukan -- bahkan oleh Allah dan
Firman-Nya. Orang yang mengabaikan standar-standar mutlak Allah demi
keinginan manusiawi yang subyektif akhirnya akan mengalami kekacauan
rohani, moral, dan sosial. Pada pihak lain, orang percaya sejati akan
dengan senang hati tunduk kepada standar-standar dan pendirian Allah
sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya yang tertulis.
3 Full Life: SETIAP ORANG BERBUAT ... MENURUT PANDANGANNYA.
Nas : Hak 21:25
Kitab ini diakhiri dengan menekankan bahwa sepanjang masa para
hakim, bangsa Israel mengabaikan standar-standar Allah bagi mereka dan
melakukan apa yang baik menurut pandangan mereka sendiri. Akan tetapi,
sebagaimana dikemukakan Amsal, pikiran dan pendapat manusia kurang memadai
dalam mempertimbangkan kebenaran (Ams 14:12; 16:25). Menjadikan
pandangan kita dan bukan Firman Allah sebagai penuntun kehidupan kita
merupakan pemberontakan terhadap-Nya. Nehemia menulis mengenai umat Allah,
"Mereka mendurhaka dan memberontak terhadap-Mu. Mereka membelakangi
hukum-Mu ... Tetapi karena kasih sayang-Mu yang besar Engkau tidak
membinasakan mereka sama sekali dan tidak meninggalkan mereka, karena
Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang" (Neh 9:26,31).